Rabu, 05 Oktober 2016

about being humble

"mba as, gimana sih caranya biar humble?"

"di suatu obrolan makan siang, gw curhat ke partner favorit untuk ngobrol random deep thought. setiap ngobrol pasti topik obrolannya sebetulnya berat tapi bisa dibawakan dengan kasual.

dia bukan anak panggung, malah cenderung menghindari spotlight. tapi yaa, ibarat langit ga perlu koar" tinggi , semua orang juga udah tau. mba as tipe orang seperti itu, gw ketipu banget sama penampilannya yang sederhana dan ga menonjol, padahal asli nya beuuhhhh. ngeri lah pokoknya.

kejadian kaya gini belum lama keulang lagi, gw kenalan sama seorang teman yang ternyata super hebat, sebut saja mr. X. dy yang bolak-balik bilang kagum sama gw ternyata punya potensi luar biasa. pusing ihh tiap ketemu orang macem begini.

i got tricked again and again

gw sih ga munafik, kalau dipuji dengan tulus pastilah seneng. tapi yg gw salut, orang" macam mba as dan mr. X ini, mereka selalu menjadi orang pertama yang memberi pujian tulus, padahal mereka lah orang yang lebih pantes di puji.

mereka ini, udah bisa sampai pada fase: self control. orang" yang tenang, diplomatis, dan cemerlang. itu yg gw kagumin dari orang" humble. they listen more, respect more, and as result they gain more respect.

makanya gw curhat panjang lebar ke mba as, mau belajar jadi lebih humble. serius ini, bukannya gimana" yaa, gw bener" gelisah, harus banget ini bisa ngontrol keinginan.

kenal sama mba as setahun ini, dy bisa banget ga ngoyo kalau punya keinginan, tapi apa yang dimau tetap didapat dengan cara yang diplomatis. lah gw?? mana bisa kek gitu, sradak-sruduk dulu baru berhasil. mangkanya gw pengen banget nyuri ilmu itu dari dy.

"jadi humble itu ga gampang tih, ilmu nya tingkat tinggi. lo nanya cara humble, gw bingung. emang iya ya?"

gw cerita dengan evidence kuat pake konsep STAR (situation, task, action, result). berbicara dengan runut ini emang pembiasaan yg di ajarin sama bos gw, biar kalau gw lg ngejelasin sesuatu ga ngelantur kemana-mana.

lalu mba as pun membalas dengan cerita juga. intinya, dy bilang jadi humble itu ga simple karena harus mengalahkan diri sendiri, rendahkan hati, jangan pernah menganggap remeh orang lain, dan selalu respek dengan mendengarkan lawan bicara.

kedengarannya klise, tapi pada prakteknya emang susah banget. kalau ada orang belagu kelampau idiot nan sotoy, bawaannya gatel kan pengen nyepet.

begitu juga dengan mr. X, walaupun belum lama kenal, kalau gw amatin sih gerak-geriknya, dy emang duh, gimana ya jelasinnya? keren pokoknya.

pekerja keras, tapi selalu merendah ketika dipuji. punya kemauan kuat, tapi bisa meredam ambisinya agar ga terlalu keciri. pembicara yang baik, tapi sering kali lebih memilih menjadi pendengar yang (luarbiasa) baik.

gw rasa, orang" macam mba as dan mr X ini emang ditakdirkan ada di sekeliling gw sebagai penyeimbang. pengingat bahwa hidup kadang ga perlu se ngoyo itu. mungkin selamanya gw ga akan bisa seperti mereka, tapi paling engga, gw bisa banyak belajar dari mereka.

so... about being humble, i guess those who never realize the are, actually the most humble one. then well, maybe i don't have to be very ambitious in being humble, or maybe in everything. just chill, even earth never be too ambitious to spin faster than other planet.

easy girl, easy!